Seorang pengusaha kemiri di Tangerang diculik dan dianiaya oleh rekan bisnisnya. Penculikan disertai pemukulan ini didasari oleh korban yang utang Rp 136 juta dan tak kunjung dilunasi. Awalnya, korban yang merupakan pengusaha kemiri asal Tangerang, Banten bernama Hepi Kisworo (35) meminjam uang pada tersangka.
Jumlahnya mencapai Rp 136 juta. Namun walau batas waktu pengembalian uang sudah jatuh tempo pada akhir Juli 2020 lalu, Hepi tak bisa melunasi seluruh utangnya. "Awalnya pinjam uang Rp 136 juta, baru dibayar Rp 46 juta. Sempat dibuat perjanjian, tapi sampai sekarang belum dilunasi, alasannya belum pada dibayar," kata salah seorang tersangka, AT. Ia pun kemudian merencanakan penculikan dan penganiayaan.
Kapolres Serang AKBP Mariyono mengemukakan, dalam melakukan aksinya tersangka dibantu oleh beberapa teman. Selain AT, para pelaku lainnya adalah K (40), NI (30) dan KA (25). Mereka menculik dan menyekap korban di Kampung Sulam Jaya Desa, Desa Panampin, Kecamatan Bandung, Kabupaten Serang.
Tak hanya menyekap, mereka juga menganiaya korban. "Motifnya utang piutang, korban disekap, dipukuli oleh para tersangka hingga kondisinya lemas," kata Mariyono. Akibat penganiayaan itu, Hepi harus dilarikan ke rumah sakit lantaran kondisinya memprihatinkan.
Polisi akhirnya berhasil menangkap dua orang pelaku yang ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah AT (33) dan K (40). Keduanya ditangkap di lokasi penyekapan. Sedangkan dua orang lainnya yakni KA (25) dan NI (30) kabur dan masih dalam pengejaran polisi. Petugas pun menyita barang bukti berupa kaus yang dikenakan korban.
Sedangkan untuk para tersangka, mereka dijerat Pasal 170 jo Pasal 333 KUHP.