Gejala Osteoporosis yang Perlu Anda Ketahui

Osteoporosis ialah berkurangnya kepadatan tulang yang menyebabkan tulang menjadi keropos dan mudah patah. Kondisi ini jarang menimbulkan gejala, dan biasanya baru disadari saat penderitanya mengalami cedera.

Osteoporosis sering dialami oleh wanita dewasa yang memasuki masa menopause. Walaupun begitu, tidak menutup kemungkinan anak-anak dan dewasa muda juga bisa mengalaminya.

Apa itu Osteoporosis?

Osteoporosis ialah penyakit yang disebabkan oleh penurunan kepadatan tulang dan penurunan kemampuan regenerasi tulang bagian dalam serta ketidakmampuan mengatur kandungan mineral dalam tulang.

Kondisi ini memicu pengeroposan tulang, sehingga tulang menjadi rentan patah. Namun, pengeroposan tulang ini bisa terjadi dengan perlahan dalam jangka waktu yang lama. Hal inilah yang membuat penderitanya seringkali tidak menyadari gejala osteoporosis.

Osteoporosis cenderung tidak mempunyai gejala pada tahap awal. Namun, kondisi ini biasanya ditandai dengan tulang yang mudah patah akibat kejadian ringan, seperti terpeleset, jatuh, batuk, atau bersin. Seiring berjalannya waktu, osteoporosis akan menimbulkan beberapa gejala seperti:

  • Sakit leher
  • Nyeri punggung bawah.
  • Rentan terhadap patah tulang.
  • Postur tubuh membungkuk.
  • Kehilangan tinggi badan secara bertahap.

Gejala osteoporosis yang tidak segera ditangani akan membuat struktur dan komposisi tulang menjadi tipis dan lemah. Kondisi ini meningkatkan resiko seseorang mengalami patah tulang.

Cara Mengobati Osteoporosis

Jika Anda didiagnosis menderita osteoporosis, dokter akan menentukan rencana pengobatan yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan Anda. Beberapa rencana perawatan osteoporosis adalah sebagai berikut:

  1. Perawatan Antibodi Monoklonal

Obat ini dapat menjaga kepadatan tulang dan mengurangi risiko kerusakan tulang lainnya. Umumnya, dokter akan memberikan obat ini setiap 6 bulan sekali melalui suntikan.

  1. Terapi hormon

Jika penyebab osteoporosis ialah rendahnya kadar hormon tertentu, dokter biasanya menganjurkan terapi hormon untuk meningkatkan kadar hormon tersebut.

  1. Perbanyak konsumsi kalsium dan vitamin D

Kalsium merupakan mineral penting yang baik untuk menjaga kesehatan tulang, sedangkan vitamin D bisa membantu tubuh menyerap kalsium. Kalsium dan vitamin D dapat Anda peroleh dari asupan harian, seperti susu dan sereal, atau mengonsumsi suplemen tambahan sesuai anjuran dokter.

 

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *