Guna menghindari klaster baru penularan covid 19, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar debat kandidat calon kepala daerah digelar secara daring. “Sifatnya sebenarnya brief dan mengingatkan ya, agar tidak terjadi situasi yang nanti mempengaruhi kondisi kesehatan karena lagi pandemi,” kata Ganjar. Ganjar sempat menceritakan soal kejadian di Boyolali, Jawa Tengah yang sempat muncul klaster dari pengawas pemilu. Ganjar tidak ingin hal tersebut terulang kembali.
“Nah, ini kalau mereka tidak mendapatkan informasi yang baik, cara kerja yang baik, perlindungan peralatan atau APD yang baik, ini bahaya,” tegas Ganjar. Ganjar menambahkan, “Saya sih mengusulkan karena pendaftaran sudah, mereka sekarang pemeriksaan kesehatan, kalau bisa nanti debat debatnya nggak usah ada lah, virtual aja.” Selain itu, lanjut Ganjar, tahapan seperti penyampaian visi misi yang biasanya mengundang banyak massa, juga dapat dilakukan dengan memaksimalkan media sosial atau elektronik.
Ditanya apakah ada sorotan khusus dari 21 Kota/Kabupaten yang menggelar Pilkada serentak, Ganjar Pranowo menyebut hanya Kota Semarang yang disebut harus lebih dicermati karena Zona Merah.